Aluna menatap langit ruangan yang baru pertama ia masuki dalam diam meski seseorang tengah mengguyur kepalanya dengan air dingin. Ia lalu memejamkan mata sejenak menikmati pijatan di kepalanya yang terasa nyaman. Saat ini ia tengah berada di salon kecantikan, dan di sebelahnya, duduk Anggita yang tengah menikmati pelayanan serupa. Seperti yang Anggita katakan sebelumnya, mereka akan menghabiskan waktu bersama, ke salon, belanja, makan siang, dan sebagainya. “Nona, Nona.” Aluna tersentak. Ia seketika membuka mata. Saking menikmati kegiatannya, ia sampai mengantuk nyaris tertidur. “Sudah selesai, ayo,” ucap pemilik salon setelah mencuci rambut Aluna dan akan melanjutkan ke tahap selanjutnya. Wajah Aluna bersemu merah. Ia merasa malu, terutama pada ibu mertuanya. Cukup lama kemudian

