“Kenapa tadi hanya diam?” tanya Aluna pada Kaivan yang fokus mengemudi. Pada akhirnya mereka tidak jadi belanja karena Aldo terus mengikuti mereka dan memamerkan pencapaiannya. “Lalu kau ingin aku melakukan apa? Menghajarnya?” tanya Kaivan seraya melirik Aluna sekilas. “Ya. Aku kira kau akan menghajarnya.” “Sebenarnya aku sangat ingin melakukannya, tapi aku ingat saat ini kau sedang hamil. Orang tua zaman dulu bilang, saat istri hamil, suami dilarang melakukan kekerasan pada siapapun atau apapun.” Aluna menatap sang suami dengan pandangan sulit diartikan di mana mulutnya sedikit terbuka. Ia tak percaya suaminya itu percaya hal semacam itu. “Lagipun, tenang saja. Dia tidak akan bertahan lama dengan kesombongannya.” Alis Aluna sedikit berkerut mendengarnya. “Bagaimana kau bisa tahu?”

