"Siapa?” Meca menatap Pricilla penuh tanya. Ia hanya khawatir jika pesan itu sebuah jebakan. “Entah. Biar kubalas,” kata Pricilla kemudian membalas pesan tersebut. Setelah saling membalas pesan, obrolan mereka berlanjut via telepon. “Bagaimana aku bisa percaya padamu?” tanya Pricilla. “Kenapa tidak? Kau mau pria itu, dan aku mau wanitanya menderita. Kita bisa bekerjasama memisahkan mereka. Kau bisa bersama pria itu, jadi aku bisa menghancurkan wanitanya dengan mudah. Karena selama wanita itu bersama pria itu, aku sulit menyentuhnya,” jelas pemilik suara di seberang sana yang tak lain adalah Flora. Pricilla menatap Meca seakan meminta pendapatnya. “Baik lah, aku pikirkan dulu. Tapi sebelum itu, kau bilang mau kerja sama, apa yang harus aku lakukan dan apa yang kau lakukan?” “Aku t

