Aku langsung mendekat ke arah suamiku saat Bu Astuti berdiri dari duduknya lalu berjalan tergesa ke arahku, dengan tangan terulur dan tatapan tak sabar seolah aku telah mencuri harta benda kesayangannya. Om Satria berdiri. "Ibu, apa-apaan?" Ia membentangkan kedua tangan menghalangi Bu Astuti agar tak semakin mendekat ke arahku, tapi ibu mendorongnya membuat tubuh suamiku kehilangan keseimbangan hampir jatuh tapi ia kembali menegakkan tubuh. "Maas," kataku, mendekat padanya lalu memeluk lengan Om Satria erat. Tubuhku gemetaran. Aku takut. Sumpah sangat takut. Om Satria menunduk, tatapannya penuh sayang seolah tengah menenangkanku, kedua tangannya memelukku. "Sini berikan!" Teriak ibu memecah hening, menatap perhiasan di pergelangan tanganku, dadanya turun naik dengan wajahnya begitu ger