POV Satria Aku mengangguk. "Iya Mas juga lega, Sayang." Aku menatap istriku yang tersenyum, ia menatap pada Zaki dan kembali menatapku, kami saling melempar senyum. Dapat kulihat jelas wajah istriku yang terlihat sangat bahagia dan tanpa beban. Ia kembali memandangku dan lagi-lagi bibirnya yang dipoles ginju merah hati mengukir senyum. Bukan hanya dia yang bahagia tapi aku juga. Setelah aku tahu bahwa Zaki sudah tahu tentang hubungan kami yang sebenarnya dan dia tak tampak marah sama sekali, rasanya plong sekali dadaku sudah tanpa beban lagi. Kutatap Zaki yang terus makan sambil mengobrol dengan perempuan setinggi bahunya yang tadi ia kenalkan bernama Naya. Terdengar helaan napas bersumber dari sampingku. Aku pun menoleh, wajah ibu terlihat begitu kesal. Aku pun menghela napas. Lalu bic

