89

2167 Kata

POV Nina Tengah malam, aku terjaga karena kelaparan. Di sampingku, suamiku tidur dengan selimut menutupi kepalanya. Apa tidak pengap tidur seperti itu? Aku beranjak duduk lalu menarik selimutnya perlahan, tatapanku dan Om Satria pun bertemu. "Mas gak tidur?" kataku. Ia mengangguk kecil. "Tidak bisa tidur, Sayang." Dia memandangku lalu dengan cepat menghindari tatap. Kenapa sih, dia? Aku menatap ke samping tubuhnya ternyata ada bantal di tengah kami, membuatku jadi gedek. Aku pun menyentak napas keras. "Jangan ngambek lagi, Sayang," katanya terlihat berharap. Siapa yang gak kesal coba bangun tidur, mendapati ada bantal di tengah kami sebagai pemisah. Aku lagi-lagi membuang napas. "Mas salah apa lagi, Sayang?" Dia ikut duduk, menggaruk rambut tampak kebingungan. "Mas jawab jujur! Kamu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN