POV Satria Ibu menarik napas panjang. Ia memandangku terlihat sedih, dan kembali menarik napas, lalu mengembuskannya perlahan. "Terserah kamu, kamu yang menjalani pernikahanmu bukan ibu," katanya sambil menusukkan garpu ke sendok, menyuapkan ke bibirnya dengan lambat. Di sampingnya, baik pak kepala sekolah maupun Nina yang duduk di samping kirinya memperhatikannya. Bakso pesanan kami juga es campur diantarkan, masing-masing di letakkan ke hadapanku dan Nina. Nina langsung menggeser baksonya mendekat, ia menghidu panjang dengan mata terpejam, ibu memperhatikannya dan menggelengkan kepala, dengan sudut bibir melekuk senyum. Ibu lagi-lagi menggelengkan kepala saat melihat istriku memasukkan bakso ke bibirnya dengan tak sabar, sesaat kemudian Nina mengipas-ngipas mulutnya dengan telapak tan

