"Dimana dia?!" Tanya Nelson begitu dirinya memasuki gedung kantornya. Kaki panjangnya tak berhenti berjalan, Terus saja melangkah lurus menuju lift yang berada tepat 3 meter di depannya.
"Di ruang Meeting tuan," jawab Ben. Laki laki itu dengan Setia membuntuti langkah Nelson.
Nelson tidak kembali bertanya. Ia sibuk mengumpulkan semua emosinya. Tangannya sudah mengepal kuat. Siap untuk membogem orang yang diincarnya. Ia benar benar akan menghabisi Elnaldi saat ini juga. Sudah cukup ia menunggu dan mencari Elnaldi bertahun tahun lalu. Kini saatnya menumpahkan seluruh sakit hatinya.
'Ting'
Pintu lift terbuka. Nelson buru buru keluar dari benda berjalan itu. Kakinya dengan cekatan menuju arah ruang Meeting.
Ben yang melihat amarah menumpuk dalam diri Nelson itupun mulai sediki
