Flora duduk di emperan dekat pintu masuk dari Parkiran menuju Lobby belakang Apartemen. Gadis itu menyembunyikan wajahnya di kedua lengan yang dia sandarkan pada kedua lututnya. "Kenapa aku harus berteriak seperti itu? Memalukan!" Gerutunya pelan. "Mana banyak yang lihat lagi!" Gumamnya lagi. "Lagi ngapain di sini bocah paling cantik di dunia?" Justin menghampiri sahabatnya itu sambil tersenyum geli. Flora mengintip menggunakan sebelah matanya. Dari tatapan itu Justin tahu kalau sahabatnya itu sedang sangat jengkel bercampur malu. "Kata suami lo, istrinya yang paling cantik di dunia dan nggak ada yang lebih cantik ndari dia di suruh masuk. Soalnya dia masakin lo makanan kesukaan lo." Justin mengucapkannya dengan nada meledek. Membuat Flora semakin kesal. Tiba-tiba saja dia menarik rambu