26

313 Kata

Setelah membelikan minuman untuk Vino, Rania kembali ke meja dan menyerahkan air mineral kepada Vino. “Ini Pak minumnya,” ucap Rania. “Heum,” sahut Vino. Rania mendengus kesal, ‘Sudahlah nyebelin, sok, sombong lagi, bukannya bilang terima kasih! Andai gua bukan muridnya, gak bakalan gua mau turuti apa yang dia suruh!’ batin Rania dengan geram. “Ini lagi, kerjakan semua ini, harus sama persis seperti yang ada di data ini!” ucap Vino kembali menyerahkan beberapa lembaran kertas. “Baik Pak,” sahut Rania terlihat takzim, padahal di dalam hatinya terus ngedumel. Yenni dan gengnya sudah selesai membersihkan lemari di ruangan Vino, mereka keluar mencari udara segar dan sangat kaget melihat Rania sedang duduk di meja yang sama dengan Vino. “Kurang ajar banget itu Rania! Pasti dia sengaja ca

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN