“Cepat carikan kursi untuk saya! Saya tidak mungkin duduk di kursi yang sama dengan kamu!” ucap Vino menyuruh Rania mencarikan kursi untuknya. Di sana hanya ada satu kursi panjang yang tersisa, yang lain semua sudah terisi oleh mahasiswa yang lain. “Gak apa-apa, Bapak duduk di sini saja, lagian saya juga mau pergi ini,” jawab Rania bangkit dari duduknya. “Saya tidak menyuruh kamu untuk pergi, kamu sudah membohongi saya, kamu masih butuh nilai bagus atau tidak?!” tanya Vino datar tapi bermakna mengancam. “Ma-masih Pak,” jawab Rania gagap, meski dalam hatinya sangat ketus mendengar ucapan dari Vino. “Ya sudah kalau begitu, cepat carikan kursi untuk Saya, tunggu apa lagi! Saya ada tugas untuk memperbaiki nilai kamu yang hancur!” perintah Vino. “Baik Pak,” jawab Rania bernada malas. Set