Rania dan Vino sudah sampai di rumah Vino, rumah berlantai dua itu terlihat megah dari luar, Rania sangat deg-degan, rasanya dia ingin mencurahkan semua rasa deg-degannya pada Vino, tapi Vino terlihat cuek dan tidak peduli sehingga Rania merasa segan untuk membuka pembicaraan. “Biar saya saja Mas yang bawa,” ucap Rania mencoba mengambil tas bajunya yang sedang di bawa oleh Vino. Tak menolak, Vino pun memberikannya pada Rania, dan mengikuti langkah kaki Vino yang hendak masuk ke dalam rumah, meskipun tanpa aba-aba dari Vino. “Mas Vino kenapa sangat cuek ya? Apa dia lelah?” batin Rania melihat sikap Vino yang sudah sangat berbeda dari sebelum mereka menikah. Vino membuka pintu rumah dan langsung di sambut oleh pembantunya. “Sini biar saya bawakan saja Non,” ucap pembantu tersebut pada R