Rania telah sampai di depan kosnya Rosa. “Mas tunggu sebentar ya, saya pinjam uang teman saya dulu untuk bayar ongkos taksinya,” ucap Rania sambil membuka pintu mobil. “Tidak perlu kok Mbak, saya ikhlas membantu Mbak,” jawab lelaki tersebut yang Rania taksir umurnya tidak beda jauh di atas dirinya. “Jangan, gak apa-apa Mas tunggu aja sebentar,” Rania memaksa. Rania segera turun dari taksi dan mengetuk pintu kamar kosnya Rosa. “Ros, ini gua Rania,” panggil Rania agak keras, karna hujan masih terus mengguyur bumi, takutnya Rosa tidak dengar ada yang mengetuk pintunya. Beberapa kali ketukan pintu dan panggilan nama tak kunjung membuat Rosa membuka pintunya, membuat Rania merasa tidak enak pada sopir taksi tersebut karna sudah menunggu terlalu lama. “Mas, maaf ya, jadi menunggu lama,” u