Suara gaduh yang diciptakan oleh keempat temannya serta para siswa siswi yang kini masih ada di kantin tak ia pedulikan sama sekali. Siang ini mereka tengah berada di salah satu meja kantin yag berukuran besar yaitu tempat markas mereka 2 tahun ini sambil bermain monopoli yang sudah mereka siapkan dan di titipkan di stand milik mbak Nana. Bukan nya ikut, ia hanya terus menatap layar ponselnya dan masih setia menyepam Bella yang kini tengah marah besar padanya karena menghilangkan buku mahalnya yang baru ia beli dan belum sempat ia baca. "Wei broo galau amat lo dari tadi, biasanya juga masternya monopoli." Ucap Dastin sambil menghisap vape nya. "Nyonya lagi marah." Jawabnya dengan lemas. "Nyonya lo banyak!" "Bella lah sapa lagi? Gue udah tobat emang situ?!" Ucapnya menyidir Dastin.