Cuaca begitu cerah setelah semalam kota diguyur hujan dengan derasnya. Namun tidak dengan suasana hati Ara yang masih mendung sejak kemarin. Setelah apa yang terjadi kemarin, ia terus berpikir langkah apa yang harus ia ambil. Saska menawarkan, ah tidak, lebih tepatnya mengharuskannya menikah. Namun Ara tak serta merta menerimanya meski sejak awal perjanjian itu sudah ditentukan. Banyak hal yang ia pikirkan dan pertimbangkan. Setiap pilihan dan keputusan selalu ada konsekuensinya dan ia ingin memilih jalannya sendiri kali ini. Apapun resiko dan konsekuensi yang harus ia terima, akan ia hadapi. "Aku tidak ingin menikah," ucapnya dengan tatapan matanya yang kosong mengarah pada sarapannya yang hampir dingin. Saska yang tengah meneguk kopi hangatnya nyaris saja tersedak. Alisnya mengernyit ta