21. Pantai

2159 Kata

Ara kembali dengan wajah masam, bukan karena teringat panci penggorengan, tapi teringat gosip dua wanita di toilet sebelumnya. Ia segera duduk di kursi kerjanya dan memulai pekerjaannya tanpa mengatakan apapun. Saska bangkit dari duduknya dan menghampiri Ara, ia sudah terlihat lebih segar sekarang. "Kau berangkat menggunakan taxi?" tanya Saska memastikan, karena Anas menghubunginya dan mengatakan Ara tak ada di apartemen saat ia menjemput. Ara hanya diam tak berniat menjawab, bahkan melirik pun tidak. Ia masih kesal pasal obat dan tambah kesal dengan panci penggorengan, dan semakin kesal setelah gosip tentangnya yang Da-Rat. Alis Saska mengernyit, ia justru berpikir bahwa Ara mungkin cemburu. Ia tersenyum tipis dan kembali ke singgasananya. Hanya mengira jika Ara cemburu sudah mampu me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN