Ken membuka kedua mata saat merasakan silau cahaya menerpa kulit wajahnya. Kemudian ia segera bangun menegakkan punggungnya seraya mulai melakukan peregangan. Sial, tidurnya sangat tidak nyenyak semalam. Meski ia berhasil menghajar Joe dan dua temannya tetap saja tubuhnya juga merasakan pegal-pegal setelahnya. Tap! Telapak kaki Ken menapak lantai yang dingin dengan kedua tangan menekan tepi ranjang. Perlahan ia mulai mengatur pernafasan, menarik nafas panjang dan mengembuskannya perlahan selama beberapa kali. Kemudian diraihnya ponselnya di atas meja dan mulai menggeser layar. Tiba-tiba ia teringat pesan dari nomor tak dikenal dan tentu ia sangat tahu itu nomor siapa, itu adalah nomor Aurora. Dan tanpa ragu tentu diblokirnya nomor Aurora setelah sebelumnya tak sengaja membuka pesan dari