"Bagaimana dengan ini? Ah tidak, kurasa ini lebih bagus. Ah, tapi ini terlalu biasa, bagaimana dengan yang ini?"
Saat ini Ara dan calon ibu mertuanya tengah berada di butik baju pengantin milik sahabatnya. Karena acara yang mendadak, menjadikan tidak sempat jika merancang baju pernikahan. Alhasil Aindra membawa Ara ke butik sahabatnya dan melihat koleksi gaun pengantin yang cocok.
Sebenarnya Ara sudah lelah, ia sudah mencoba lima gaun dan ibu mertuanya masih ingin menyuruhnya mencoba beberapa lagi. Tapi bagaimana bisa ia menolak? Aindra begitu bersemangat membuatnya tidak berani mengatakan atau meminta untuk istirahat. Padahal sudah jam sembilan malam dan besok ia harus bekerja.
"Bagaimana menurutmu, Sayang? Kau suka?" tanya Aindra dengan antusias.
"Jika menurut ibu bagus, aku pasti m
