Ara tak bisa tidur, ia berguling ke kanan dan ke kiri, tengkurap, dan kembali menatap langit kamar. Merentangkan tangan dan tak ada Saska di sampingnya. "Kenapa rasanya aneh sekali?" gumamnya. Ia meraih ponselnya dan melihat nomor Saska. Apakah ia harus menghubunginya? Wajahnya tiba-tiba terasa panas. Kemudian meletakkan kembali ponselnya dengan kasar. Sementara hal serupa juga tengah dilakukan Saska. Ia tak bisa tidur. Biasanya, ia akan menggunakan Ara sebagai guling, dan sekarang tak ada siapapun di sampingnya. Padahal baru sehari semalam, bagaimana jika selamanya? Saska tak bisa dan tak ingin membayangkannya karena bisa saja ia kehilangan kewarasannya. Memilih merendahkan egonya, ia mencoba menghubungi Ara. Drt … drt … drt …. [Maaf, nomor yang anda tuju, sedang sibuk. Silahkan ….] A