Bab 115 | Kekhawatiran Lova

2704 Kata

“Lama.”Ujar Lova dengan bibir mencebik ke bawah dan tangan yang bersidekap sambil tubuhnya bersandar di dinding. “Maaf ya, Luv.” Bisik Galen sambil meringis dan membelai-belai pipi Lova. “Lebih lama dari Kakak mandi daripada ganti baju. Aku lapar tau.” Ucap Lova lagi dengan nada bersungut-sungut, masih mengungkapkan kekesalannya yang tiba-tiba saja muncul karena perkara sepele. “Maaf, sayangku. Sekarang kita makan, ya? Yuk.” Galen meraih tangan Lova lalu mengecupnya, dalam hati benar-benar merasa bersalah karena dia larut dalam lamunannya dan justru membuat Lova menunggu lama, padahal tadi dia mandi begitu cepat karena tidak ingin membuat Lova menunggu. “Maaf ya, sayang.” Ucap Galen lagi yang kini merangkul pinggang Lova sambil memberikan usapan lembutnya di perut sang istri. “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN