Ivanka menatap pilu dengan air mata yang selalu saja jatuh setiap memasuki ruang rawat Galen. Sudah tiga bulan lamanya Galen terbaring koma dengan keadaan yang masih sama.
Tidak ada pergerakan apa pun dari putranya itu, namun setiap Ivanka menceritakan tentang Lova, dan memberikan semangat kepada Galen untuk bisa berjuang karena Lova yang menunggunya, air mata Galen selalu jatuh.
Apa pun ... Apa pun itu yang Ivanka ceritakan dalam setiap harinya pada Galen, jika sudah membahas tentang Lova, pasti air mata Galen jatuh.
Sungguh, hati Ivanka begitu teriris, bahkan di alam bawah sadarnya, di ambang antara hidup dan matinya, Galen masih merespon setiap hal yang berhubungan dengan Lova. Gabungan rasa rindu dengan sesal pasti membelenggu hati Galen dan menyiksanya begitu hebat, bahkan di a
