*P.O.V Frischa*
Tiga bulan berlalu dengan cepat. Aku kira semua ucapan Arkan saat setelah pulang dari rumah Kak Raffi tiga bulan yang lalu hanya omong kosong belaka. Ya, hanya omong kosong. Itu semua karena aku tahu, Arkan laki-laki yang plin-plan.
Aku sadar diri sih, cintanya Arkan pada Thalia tak mungkin bisa terganti, meski aku bertengger di sampingnya setiap waktu, menemani hari-harinya. Tidak mungkin Arkan mencintaiku. Aku yakin, Arkan hanya kasihan padaku, karena aku sangat mencintainya. Aku sadar itu. Bahkan sangat sadar sekali.
Malam ini Arkan membuktikan ucapannya untuk melamarku. Setelah satu bulan yang lalu kedua orang tua Arkan dan semua keluarga besar Arkan berkunjung ke rumah untuk silahturahmi dan menyampaikan niat baik Arkan yang ingin melamarku, akhirnya malam ini acar
