Arkan sudah berada di tempat parkir kampusnya. Entah kenapa setiap hari selalu bertemu Frischa di tempat parkir. “Lo lagi lo lagi! bosan gue lihat muka judes lo!” ucap Frischa. “Aku juga bosan, setiap hari lihat kamu di sini. Berasa kamu itu tukang parkir di sini!” balas Arkan. “Lo kali yang pantas jadi tukang parkir?!” ejek Frischa. “Terseraah....!” Arkan langsung pergi dan menyetandarkan sepeda motornya dengan asal-asalan. “Woy....! yang bener dong parkirnya...!” teriak Frischa yang kesal karena Arkan memarkirkan motornya asal-asalan. “Parkirin kamu saja! kamu kan tukang parkirnya!” balas Arkan dengan teriak dan tersenyum penuh kemenangan. “Oh iya, jangan di tendang lagi motorku!” imbuh Arkan dengan berteriak. Arkan berjalan menuju kelas. Dia merasa puas sekali mengerjai Frischa