“Ini bukan jalan pulang, Arkan!” ucap Thalia. “Ya, aku mau ajak kamu makan malam,” jawab Arkan. Thalia mendengus kesal. Mau bagaimana lagi, dia terpaksa menuruti Arkan. Dia pun sebenarnya belum makan, dan cacing-cacing di perutnya sudah mulai bernyanyi dengan riang. “Jangan ngambek dong ... diajak makan malam calon suami tidak mau, kalau diajak Nathan mau?” ucap Arkan. “Gak usah bawa-bawa Nathan!” tukas Thalia. “Eh iya lupa, kan kita lagi berdua, ya?” ucap Arkan. Mereka sudah sampai di sebuah restoran. Thalia turun dan jalan di samping Arkan. Arkan meraih tangan Thalia dan menggandengnya. Thalia menepisnya, tapi Arkan meraih kembali tangan Thalia. “Sama calon suami masa gitu?” ucap Arkan. Thalia semakin dibuat kesal oleh sikap Arkan. Thalia melepas paksa tangannya dari genggaman Ar