“Cita, kamu ngapain ke rumah pak David?” Baru saja Cita masuk ke dalam kamar inap untuk menjemput Sandra, wanita itu sudah menodongnya dengan sebuah pertanyaan dengan intonasi tinggi. Sudah ada Kasih di yang juga menatap tanya, tetapi tidak bersuara. Sementara Harry, langsung memberi gelengan ketika Cita menatapnya. “Siapa yang bilang?” tanya Cita langsung duduk di sebelah Kasih. “Pak David, atau istrinya?” “Pak David yang ke sini,” jawab Harry. “Kata—” “Biar Mami yang jelasin.” Sandra yang berada di samping Harry menyela. Ia tidak ingin sang suami kelelahan, karena harus memberi penjelasan pada Cita. “Mas istirahat aja,” ujarnya sambil mengusap lengan Harry. “Kalau pak David sudah ke sini, berarti Mami nggak perlu tanya lagi, aku ngapain datang ke sana.” “Cita, bukan itu masalahnya.

