“Papa ... aku mau bicara.” Cita melirik Sandra sebentar, lalu kembali menatap Harry yang baru saja duduk di meja makan. Pria itu meletakkan sebuah cangkir di meja, tetapi Cita tidak tahu apa isinya. “Hm, bicaralah.” Harry menebak, Cita pasti akan membahas perihal kemarin. “Aku ... aku setuju, berhenti kerja.” Meskipun masih ragu, tetapi Cita sudah mengambil keputusan. Harry menarik napas pelan, sambil melihat Sandra yang baru saja meletakkan piring di hadapannya. Dua buah roti panggang dengan olesan alpukat dan tambahan telur orak-arik, menjadi pilihan menu western yang dipilih Sandra pagi ini. “Apa kegiatanmu setelah berhenti bekerja.” Harry meraih garpu dan pisau yang berada di piring secara bersamaan. Sambil memotong rotinya, ia menunggu jawaban Cita. “Mau balik ke Singapur?” Cita

