“Dalam kontrak, aku hanya ditugaskan untuk menjadi istri gadunganmu dengan sempurna tanpa membuat kakek curiga. Tapi tidak ada aturan yang memaksaku untuk menjawab setiap pertanyaanmu, dan diam saat kamu mengaturku.”
Brian menyunggingkan senyum, lalu tanpa mengatakan sepatah katapun ia pun berlalu pergi. Tiffany hanya menghela nafas, lalu duduk di tepi ranjang sambil memejamkan matanya.
‘Kamu memang harus septi itu, Tiffany. kamu harus berani padanya. Jangan lemah, atau dia akan semakin menindasmu,’ batin Tiffany.
Keesokan harinya, Devon menjemput Tiffany ke kamar hotel, sementara Brian menunggunya di mobil.
Perjalanan menuju mansion terasa dingin. Brian dan Tiffany sama-sama diam, terasa asing.
Adrianus sudah menunggu mereka di ruang tamu yang megah, dengan tongkat di tangannya, dan
