Sebuah Ancaman

1231 Kata

Tiffany, dengan wajah pucat pasi, melangkah mundur. Matanya yang mulai berkaca-kaca tak beralih dari Brian. Keberanian yang sempat tumbuh kini seketika lenyap, saat ia melihat senjata mematikan itu. “Ja… jangan dekati aku, Brian…” suaranya bergetar, nyaris tak terdengar. Namun langkahnya terhenti ketika kakinya tersandung anak tangga yang menuju ruang atas. Ia terjatuh, terduduk di anak tangga dengan tubuh gemetar. Nafasnya semakin tercekat saat Brian berdiri tepat di hadapannya. Brian menunduk sedikit, wajahnya mendekat, suara rendahnya menggema penuh intimidasi di telinga Tiffany. “Sekarang kamu sudah tahu siapa aku, bukan? Lalu apa kamu masih berani menentangku, hm? Apa kamu masih bisa bersenang-senang dengan statusmu sebagai istriku?” Tiffany tak sanggup menjawab. Bibirnya berge

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN