BAB.22

1379 Kata

“Benarkah apa yang dia katakan?” tanya Tiffany dengan suara bergetar. “Ya. Aku sudah meminta Devon untuk menyelidikinya. Hanya saja aku malas ikut campur, karena itu bukan urusanku. Jadi aku tidak memberitahumu,” jawab Brian datar. “Itu… tidak mungkin.” “Terserah kamu mau percaya atau tidak. Tapi kamu tidak akan berpikir aku memihak b******n ini hanya dengan mengiyakan ucapannya, kan?” sahut Brian dengan nada dingin. Tiffany terdiam. Ia menoleh lagi ke arah pria yang duduk terikat di hadapannya. Tangannya yang semula menodongkan pistol perlahan menurun. Bukan hanya karena ia tahu Ema terlibat dalam kematian ayahnya, tapi juga karena hatinya menolak menjadi seorang pembunuh. “Katakan padaku! Siapa yang menyuruhmu dan Ema mencelakaiku hingga aku harus kehilangan ayahku?” suara Tiffany p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN