Fariz menoleh menatap gadis yang tengah berjalan di sisinya. Berjalan beriringan dalam keheningan, menikmati angin yang menerpa tubuh mereka. Membuat rambut hitam gadis yang sudah memanjang itu tertiup angin. Gadis itu berusaha merapikan poninya yang sudah panjang agar tidak menutupi wajahnya, walau usahanya itu tidak membuahkan hasil karena angin terus membuat poninya tertiup kesana kemari. Fariz dengan tenang menyampirkan rambut gadis itu sambil berjalan sedangkan gadis itu tersenyum menerima perlakuan dari Fariz. "Woyy... Cepetan napa? Udah ditunggu tuh" Mereka berdua menoleh menatap Fahbi yang berteriak di depan sebuah pintu. Fariz berdecak kesal sambil melangkah malas menghampiri orang yang tidak tau malunya berteriak. Untung saja disekitar mereka sepi. Ingatkan Fariz untuk memberi