Nakyta menoleh kearah pintu yang terbuka. Disana ada Fariz dan Viona yang masuk kedalam ruangan. Nakyta tersenyum lembut pada mereka berdua. "Ky .... Kamu nggak kenapa-napa? Maafin aku, gara-gara aku kamu jadi kayak gini" Nakyta tersenyum "sini kak" ucap Nakyta dengan nada kecil karena baru siuman semenjak setengah jam yang lalu "Maaf Ky ... Aku nggak tau, harusnya aku yang celaka bukan kamu" ucap Viona lagi dengan nada bergetar dan air mata yang sudah berada di pelupuk matanya. Ia berdiri di samping ranjang Nakyta. Nakyta masih memasang senyumnya, wajahnya pucat dengan kepala yang terlilit perban. Salah satu tangannya di gips karena patah dengan beberapa luka di kakinya yang dipenuhi dengan plester. Viona menyebrang tidak lihat kanan kiri dan kebetulan sekali Nakyta melihat se