Nakyta menghembus nafas berat dengan perlahan menuruni anak tangga. Sakitnya bertambah parah, bahkan orangtua Nabilla sampai memanggil dokter untuk memeriksanya. Nakyta merasa merepotkan keluarga sahabatnya ini, bahkan Ibu Lia sampai melarang Nakyta untuk pulang ketika Nakyta meminta Nabilla untuk mengantarnya pulang kerumahnya. Ia merasa tidak enak jika sakit dirumah orang lain. Perlahan Nakyta turun dengan memegang dinding samping tangga untuk menahan tubuhnya yang masih lemas. Tangan Nakyta memegang tiang tangga ketika berada dipijakan anak tangga terakhir dengan tangan yang memegang keningnya. Kepalanya terasa berdenyut nyeri dengan rasa pusing yang tidak hilang sedari tadi. Suara gebrakan pintu yang dibuka secara kasar membuat Nakyta menoleh kearah pintu tersebut. Fariz