Nakyta berlari tergesa melewati lorong. Jantungnya berpacu berdetak dengan cepat dan ia tidak tenang sedari tadi. Matanya menelusuri papan nomor ruangan yang akan ia tuju. Dibenarkannya tas selempangan yang ia bawa, keringat di dahi tak dihiraukannya. Nakyta langsung membuka pintu dan terdiam menatap orang-orang yang berada didalam ruangan tersebut. Nafasnya tersenggal tidak beraturan dengan dadanya yang naik turun. Mata Nakyta terfokus menatap seseorang yang terbaring diranjang. Ia menelan ludah nya dengan susah payah, mencoba untuk membasahi tenggorokannya yang kering. "Eh udah dateng ... Sini Ky" ucap Lia melihat Nakyta yang diam di ambang pintu Nakyta menatap Nabilla yang terbaring lemah diatas ranjang dengan mata terpejam. Beralih menatap Lia yang tengah duduk di kursi sampi