BRAK! Saking takutnya, aku langsung menutup kembali pintuku dengan sangat kencang, menimbulkan suara yang keras. Aku segera menggeser gorden di jendela untuk tertutup agar dia tidak bisa mengintip dari luar. Aku juga langsung pergi ke pintu belakang, dan segera menguncinya agar guru b***t itu tak bisa masuk. Tapi, dia tiba-tiba ada di belakangku, berdiri dengan seringaian yang terpampang di wajahnya. "Ada apa, Biola? Sepertinya kau begitu tegang dan ketakutan? Apakah ada orang yang mengganggumu? Ayo, bilang saja padaku, sebagai gurumu, aku akan melindungimu." Siapa pun! Kumohon! Tolong! Aku tidak bisa apa-apa lagi selain merinding ketakutan saat dia berada di hadapanku secara tiba-tiba, ini tidak mungkin, mengapa bisa, padahal aku yakin pintu depan maupun jendela sudah terkunci semua,

