BAB 179

1220 Kata

"Pakde Rahendra, Bulek Ranesha," sapa Keana sambil menyalami mereka satu per satu. Bunda dan Ranesha sangat ingin memeluk Keana. Sayangnya, gadis kecil itu langsung bersembunyi di belakang Pak Prabowo. Tidak memberikan kesempatan pada mereka untuk memeluknya. Bunda ingin menangis dan mengatakan yang sesungguhnya kepada Keana, bahwa dirinyalah Nenek kandung Keana. Bukan Bu Sari ataupun yang lainnya. Sayangnya, dia tidak bisa melakukan hal itu karena akan membuat keadaan semakin kacau. Selain Keana akan menjadi bingung, Gya mungkin akan membencinya sekali lagi. "Apakah Gya mau masuk ke dalam?" tanya Bunda dengan penuh harap. Dia menatap ke arah Gya yang sedang memberi pengertian kepada Keana. "Nanti saya akan masuk," ucap Gya dengan pelan. Bunda mengangguk dengan perasaan senang. Meski w

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN