Mia menatap wajah bahagia Gya saat dia memakan jeruk mandarin yang dibeli oleh Mbok Is. Ingin rasanya Mia berteriak kepada Gya bahwa dia sudah tahu semuanya. Jika Gya ingin menangis, Mia bisa menjadi temannya. Jika Gya ingin mencurahkan tentang isi hatinya, Mia siap untuk mendengarkannya. Sayangnya, Gya adalah wanita yang sangat kuat. Seorang Ibu memang akan berubah karena kehadiran anak meraka. Apa lagi Keana masih benar-benar membutuhkan banyak perhatian ekstra. Gya tidak bisa membagi fokusnya. Yah, meskipun itu untuk meratapi nasibnya yang sangat tidak bagus. "Mengapa kamu menatapku dengan wajah sedih itu? Dan itu, kenapa matamu merah dan bengkak? Kamu nangis? Ada orang yang jahatin kamu?" tanya Gya dengan khawatir. Dia bahkan meletakkan jeruknya dan segera menatap ke arah Mia dengan s