"Bu Aya, ini ... ke dua Abang ini nekad nyari orang yang namanya Gya. Juli udah bilang kalau gak ada yang namanya Gya," ucap Juli dengan emtengnya. Sedangkan Gya hanya membeku saat mendengar apa yang Juli katakan. Dia lalu menatap ke arah punggung yang ada di depannya. Pantas sana punggung itu terlihat sangat familiar. Karena memang, Gya mengenal salah satu dari dua punggung itu. Mungkin bedanya, Gya biasanya melihat dia menggukan jas untuk pergi ke kantor. Bukan kaos polo untuk bersantai seperti sekarang ini. "Aya? Gya?" gumam Rajendra. Rajendra akhirnya memutuskan untuk membalikkan badannya. Dan yang dia lihat adalah seorang wanita muda berjilbab biru. Meski Rajendra hampir tidak mengenalinya karena masker dan jilbab yang digunakan Gya, tapi tatapan mata Gya belum berubah sama sekali.