BAB 18

1142 Kata

Untungnya, Hanin bukanlah orang yang pilih-pilih atau tidak tahu diri. Dia menerima semua yang diberikan saudaranya dengan hati penuh syukur. Bahkan saat melihat ranjang bayi yang dibelikan oleh Gya, Hanin menangis karena saking bahagianya. Awalnya, Hanin dan Rafa sedikit bingung bagaimana nanti tidurnya ketika bayi itu lahir. Karena Safa masih begitu kecil untuk tidur sendiri. Sedangkan rumah KPR yang dibeli oleh Rafa hanya memiliki dua kamar. Satu kamar untuk kamar tidur, sedangkan kamar yang lainnya untuk ruang kerja Rafa dan Hanin yang sama-sama mengajar. Rafa bisa saja tidur di ruang kerja, sayangnya, Hanin masih takut bila Safa nantinya jatuh dari ranjang. Atau tidak sengaja menindihi adiknya saat itu. Untungnya, Gya sudah bekerja dan dengan ikhlas membelikan ranjang bayi ini. "Gya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN