BAB 147

1020 Kata

Keana sedang asyik menggambar sebuah pemandangan saat terdengar suara musik yang menandakan tukang es krim akan lewat, Keana sudah berlari ke dapur untuk memanggil Mbok Is. Sedangkan saat itu, Mbok Is sedang asyik memasak untuk makan siang. Gya sejak pagi sudah pergi ke toko cabang tempat di mana kantornya berada. Sekarang, Gya sering pergi ke toko karena ingin melupakan rasa sakitnya karena meninggalnya Ravi. "Tunggu di depan dulu, Simbok ambil uangnya dan matiin kompor," ucap Mbok Is dengan senyum lembut di wajahnya. "Baik." Keana berlari ke arah teras rumah dengan raut wajah bahagia. Sayangnya, sudah sampai lima menit, Simbok sama sekali tidak muncul. Dia bahkan sudah melihat tukang es krim itu lewat depan rumahnya. Karena takut tida bisa membelinya, Keana dengan tergesa mengambil se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN