Langit bergelayut awan mendung yang membuat suasana begitu suram. Sinar matahari bahkan tidak bisa menembus celah-celahnya awan untuk memberikan sinarnya kepada alam semesta. Suasana mendung siang hari ini bagaikan hati beberapa manusia yang saat ini sedang berdiri mengelilingi gundukan tanah merah yang baru saja ditimbun. Di sana, terdapat sebuah nisan yang baru juga ditancapkan. Bunga mawar merah dan putih disebarkan seolah-olah menghiasi tanah merah yang sejak tadi diratapi oleh seorang wanita muda. Dia adalah Gya, yang memeluk nisan, bertuliskan nama Ravindra Danial Adyatma Bin Burhan Adyatma, dengan tangis pilu yang menyesakkan sanubari orang-orang yang melihatnya. Bu Sari yang berjongkok di samping Gya, hanya bisa mengusap punggung Gya agar wanita itu bisa menerima semuanya dengan ik