"Lu lagi di mana?"
"Di rumahlah, ya kali gua ada di oyo." Xabiru menyahut malas pertanyaan dari sahabatnya itu.
"s**t! Gua ke sana."
"Ngapain lu ke rumah gua segala?" Xabiru mengerutkan dahinya. Berpikir Kala sepertinya ada masalah atau mungkin ada hal penting yang ingin disampaikan. "Datang gih, mumpung gua belum cabut."
"Oke."
"Kala mau main?" Grey bertanya.
"Heem, tumben."
Xabiru masih mengerutkan dahinya. Sejak beberapa hari ini ia sudah memikirkan tentang nasib Kala pasca kematian Delvira. Ia pun tahu sahabatnya itu diperas nominal yang fantastis oleh kedua orang tua Delvira meski Kala tidak memberitahu karena ia mendapatkan laporan dari Shaka.
"Sama Dina atau sendri?"
"Enggak tahu." Xabiru mengangkat bahunya. "Eh jangan kabur. Kamu belum ngasih bonus pagi ini. Mana?" Pria
