Kala pikir Dina akan mudah luluh setelah ia memberikan bunga seperti saran Xabiru. Ternyata wanita itu tetap pada pendiriannya yang mengatakan ingin tinggal di rumah Ibunya dulu. Baiklah, Kala tidak memaksa karena ia sudah berjanji akan menekan seluruh amarah dan ego yang sering menjadi masalah terbesar pada dirinya sendiri. Mengikuti Dina tinggal di rumah orang tuanya meski Dina bersikeras melarang. "Aku tidur di depan televisi sini nggak apa-apa. Seenggaknya aku tetep bisa lihat kamu baik-baik saja," tuturnya pada malam hari saat Dina memintanya pulang. "Jangan, di lantai nggak enak. Tinggal aja di rumah Mas Kala yang nyaman. Ngapain sih ngejar istri yang tukang selingkuh kayak aku?" tukas Dina dibalut nada menyindir yang kental. Kala mengulum bibirnya, ia sudah tahu tabiat wanita ya