Delvira kembali pulang dengan tak bersemangat. Rasanya kepala ingin meledak setelah hal yang telah ia lakukan demi menuruti permintaan Kala. Setelah ini ia rasa perlu segera mencari klinik aborsi untuk menggugurkan bayi di dalam kandungannya. Yang benar saja, mana mungkin ia rela merusak tubuhnya demi melahirkan anak dari pria yang pantas menjadi Ayahnya. Badan lelah, pikiran juga lelah. Delvira ingin segera istirahat saat di rumah. Akan tetapi, ia justru mendapatkan kejutan yang luar biasa mengejutkan. "Anak sinting!" Makian dari Rozi—Papanya terdengar menyambut langkah kaki saat berpijak. "Masih punya malu kamu datang ke rumah ini lagi?" Rozi kembali berteriak dengan suara yang lebih lantang. Delvira kebingungan melihat kemarahan Papanya itu. Jika sudah seperti ini, artinya ada hal be