"Wah ini hidungnya tinggi, mirip banget sama lu nih."
"Bulu matanya juga lentik, ganteng."
Di antara keramaian hidup di luar sana, Kala tengah mendapati kebahagiaan yang tiada tara setelah akhirnya mempunyai gelar baru ketika sang istri telah berhasil melewati pertarungan antara hidup dan mati dengan melahirkan seorang anak untuk Kala. Seorang anak yang lahir begitu sehat tanpa kekurangan apa pun.
"Cowoknya ya, Kal. Bakalan jadi temen anak gua nanti nih."
Kala tersenyum manis seraya memandang buntalan kecil yang ada di gendongannya. Bayi mungil yang masih berwarna merah itu baru saja hadir di tengah-tengah dirinya dan Dina beberapa jam yang lalu. Sosok bayi mungil dengan rambut lebat dan wajah yang begitu tampan.
Dia putraku.
"Ganteng banget 'kan anak gua?" Kala mengakuinya, mensyuk
