"Klien." Jawaban singkat itu Kala lontarkan sesegera mungkin bersamaan tangan yang meraih ponsel miliknya. Raut wajahnya seketika berubah namun tak terlalu kentara. "Aku angkat dulu ya, Din. Kamu istirahat gih, aku sekalian temuin yang lain." Mengulas senyum tipis Kala mengecup pipi istrinya sesaat sebelum akhirnya beranjak. Dina mengerutkan dahi, alih-alih langsung beristirahat Dina justru merasa Kala sedang menyembunyikan sesuatu dari dirinya. Gelagat hampir sama terus berulang dari sebelum ia melahirkan. Ia tidak ingin berprasangka, kendati demikian Dina tetaplah wanita biasa seperti umumnya yang curiga dengan sikap suaminya. Selama ini Kala memang terlihat tenang-tenang saja. Masih manis seperti biasanya dan tak pernah membuat Dina kecewa. Bahkan semakin hari Kala semakin manis.