Kakek itu selesai makan. Si kakek mencuci tangannya, kemudian menghabiskan minum yang ada di gelas. "Nama kakek siapa?" Tanya Maya kepada si kakek. meski sebenarnya Maya yakin kalau pria itu adalah orang yang dikenalnya. Walau penampilannya jauh berubah, tapi tidak menghilangkan raut wajah. "Nama saya Anwar." Kakek itu menyebutkan namanya. Maya menghela nafas. Dugaan yang benar. Pria tua yang tampaknya berprofesi sebagai pemulung itu ternyata benar adalah ayah Yanuar. Tapi Maya tidak bisa menunjukkan apalagi mengatakan kalau dirinya kenal kakek itu. "Kakek tinggal di mana?" Pria itu menyebutkan alamat tempat tinggalnya. Maya tidak tahu tempat itu, tapi ia pernah mendengar nama kampung tersebut. "Di rumah Kakek ada siapa saja?" Maya terus bertanya. "Saya sendirian, Non." Pak An