Riana selesai shalat Isya, saat ponselnya berbunyi, ditatap layar ponselnya dengan lekat, ada nama Rivaldi tertulis di sana. "Assalamuallaikum, Mas." "Waalaikum salam, Ri. Ri, tadi sore apa Fatma, dan Echa menemuimu di rumah Zaki?" "Iya." "Apa yang mereka katakan padamu, Ri?" "Mas, kenapa kamu tidak bercerita sedikitpun, kalau anakmu sakit, bahkan pada Pak Zaki juga tidak?" "Maafkan aku, Ri, aku tahu hal itu salah. Tapi, aku tidak ingin kamu menjauhiku, dan menolakku, karena kasihan pada anak-anakku." "Mas, aku kecewa, teramat sangat kecewa. Mas yang aku kira berhati lembut, ternyata begitu tega pada anak sendiri. Mereka darah dagingmu, Mas. Kewajibanmu untuk memperhatikan, menyayangi, dan melindungi mereka." "Aku tahu, Ri. Aku tahu, karena itulah aku mohon terima cintaku. Agar ak