Siang ini, Riana baru saja menidurkan anak-anak. Zaki, dan Mirna tidak ada di rumah. Keduanya sibuk dengan usaha mereka. Zaki tetap mengijinkan Mirna berbisnis, yang penting anak-anak mereka tidak kurang perhatian, dan kasih sayang. Suara bell mengagetkan Riana, dan Edah yang sedang menikmati acara televisi. "Biar aku yang buka, Mbak Edah." "Ya, Mbak Na." Riana beranjak menuju pintu depan, lalu ia ke luar untuk melihat siapa yang ada di depan pagar. "Mas Rivaldi!" "Ri, aku ingin bicara langsung denganmu, Ri." Meski terasa berat, tapi Riana membukakan pintu juga untuk Rivaldi. Rivaldi membiarkan mobilnya di luar. Ia melangkah masuk ke dalam, sementara Riana menutup pintu pagar. Mereka berdua duduk di teras. "Mas ingin minum?" "Es sirop boleh, Ri." Riana masuk ke dalam, ia ke