Riana maju selangkah demi selangkah. Tatapan matanya lekat pada sosok wanita yang terpaku di tempatnya berdiri. Wanita yang ia lihat lebih kurus, dari saat ia tinggalkan dulu. Wanita itu menatapnya, ekspresi wajahnya tak menyiratkan apa-apa. Riana semakin ragu akan mendapat maaf dari ibunya. Tapi, ia berpikir, tak ada salahnya berusaha. Jarak mereka tinggal satu langkah lagi. Mata Riana yang basah oleh air mata merunduk, tak mampu menatap wajah ibunya. Riana jatuh terduduk di hadapan ibunya, ia bersujud, dan mencium kedua kaki ibunya. Dibasahi kedua kaki ibunya dengan air mata penyesalan. Kaki itu masih diam, tubuh itu juga masih diam. "Ampuni aku, Ibu ...." Riana mendongakan wajahnya. Dua tetes air mata jatuh ke wajah Riana. Air mata yang jatuh dari mata wanita yang sudah melahirk