Zaki masuk kembali ke dalam kamar. Terlihat Mirna menutupkan selimut sampai ke wajahnya. Zaki duduk di tepi ranjang, ditarik selimut Mirna. "Tutup dulu tirainya, Pi." Zaki beranjak ke jendela, menutup tirai yang setelah subuh tadi sudah ia buka. Setelah semua tirai tertutup. "Mi ...." Mirna menyingkirkan selimut dari kepalanya. "Pusing?" "Heum." Zaki memijit kening Mirna. "Ingin tidur pakai bantal tangan Papi." Mirna menatap mata Zaki, Zaki tersenyum, lalu naik ke atas tempat tidur. Ia berbaring di sebelah istrinya. Diangkat kepala Mirna, ia letakan di atas lengannya. "Ingin apa lagi?" Pertanyaan Zaki membuat wajah Mirna merona. Zaki mengecup lembut pipi istrinya. "Mami ingin apa lagi, Sayang?" Mirna tidak menjawab, tapi jarinya menyusuri garis bibir Zaki. Zaki memegang